Entri Populer

Rabu, 15 Juni 2011

Kabari Aku tentang Keadaanmu

Kabari Aku tentang Keadaanmu

Tulungrejo, Pare, Kediri, jawa Timur, Indonesia, Asia Tenggara, Asia.

Intrenship, English Studies, Access.

Waktu saya mau memulai menulis di group ini, sebenarnya ada satu hal yang sangat membuat saya tidak bisa lupa, yaitu diskusi dengan orang-orang yang mempunyai pemikiran jauh ke depan, mempunyai mimpi-mimpi yang tidak akan padam sebelum tercapai, jiwa muda teman-teman yang membara, sadar akan kerasnya hidup ini.
Intrenship, sebuah program yang baru dibuka di Access_ES waktu itu yang dirancang khusus oleh Eddy Suaib, Manager Access_ES. program ini menawarkan hal yang berbeda dengan seluruh program yang ada di Pare. sebuah terobosan yang patut diacungi jempol (pendapat pribadi yang orang lain boleh ga setuju). sebuah intermeso!!!

Ketika itu, saya sebenarnya sangat iri dengan kemampuan pemikiran dan semangat dari jiwa muda teman-teman dalam belajar bahasa inggris yang sebagian orang menyebutnya bahasa internasional. apalagi ketika membahas tentang Indonesia yang sebenarnya "tidak ada". iri karena saya tidak punya semangat yang sama dengan teman-teman di usia yang sama, iri karena saya tidak pernah dapat hal yang sama sebelumnya, iri karena saya tidak bisa ngomong banyak seperti teman-teman, iri karena semuanya bebas untuk mengungkapkan apa saja, iri karena semuanya, dan semuanya.

Banyak hal yang terjadi selama 2 bulan 2 minggu (periode normal yang berjalan di Intrenship), saya berpikiran bahwa belajar bahasa Inggris adalah hal yang kedua waktu itu. Pertama yang lebih penting adalah kebersamaan dan semangat yang kuat, tidak pernah saya dapati sejak menduduki bangku sekolah Formal. ada sebuah dorongan kuat dalam diri teman-teman dan sangat yakin bahwa apa yang dilakukan adalah bekal dan jembatan menuju impian masing-masing.

Impian yang mungkin tidak sekeren Andrea Hirata dalam bukunya tetralogi Laskar Pelangi, tetapi itu mampu membakar jiwa muda teman-teman belajar dimana pada saat yang sama ditempat lain sebagian anak muda Indonesia sibuk dengan hura-huranya dan seakan tidak sadar siapa mereka sebenarnya, dan kalaupun sadar itulah jalan hidup mereka yang seakan hidup ini hanya sampai besok pagi, ketika fajar menyingsing.

Kebersamaan di Intrenship sebenarnya hanyalah satu rangkaian dalam perjalanan saya, dan yakin kalau itu tidak cukup membuat saya dewasa dan mengerti sebagian besar sifat manusia. meskipun kita datang dari berbagai latar belakang yang berbeda, tetapi kita disatukan dalam situasi yang sama dan nasib yang sama, menuntut ilmu. kita sangat akrab dan punya hubungan emosional yang erat karena kita dalam situasi dan tujuan yang sama. ketika jalan kita sudah berbeda dan tujuan kita tidak lagi sejalan, saya tidak yakin kita akan sedekat itu.

Persaudaraan dan persahabatan kita sebenarnya akan terlihat ketika sudah tidak lagi bersama, ketika mempunyai kesibukan yang sangat padat dan jadwal yang seakan waktu 24 jam tidak cukup, ketika kita mendapatkan suasana baru yang mungkin lebih bagus saat kita bersama, ketika kita kembali dimana kita berasal sebelumnya, dan kita masih punya waktu satu menit per minggu/per bulan untuk menanyakan dan menyapa "apa kabar kawan??? masihkah engkau mengingat saya???"

Saya yakin itu tidak akan terjadi pada kita semua yang ada dalam group ini, saya sendiri tidak yakin bisa menjalankannya, akan tetapi setidaknya ketika saya membuka group ini, saya teringat bahwa saya dulu pernah bersama dengan orang-orang ini dan bertanya dalam hati "teman-teman ada dimana? apakah sudah menggapai impian kalian? tolong kabari saya jika sudah ada yang berhasil minum secangkir kopi di bawah menara Eiffel. (impian saya yang semoga bisa tercapai dalam waktu dekat)

Banyak hal yang saya pelajari dan saya dapat dari pertemuan dan pertemanan kita saat itu, saya harap itu adalah salah satu instrumen dalam mencapai tujuan hidup. teman-teman juga pasti punya pandangan dan Versi tersendiri akan hal itu. mungkin tidak sejalan dengan pikiran saya, atau juga mungkin lebih tinngi dengan apa yang saya pikirkan tentang Intrenship. setidaknya saya berterima kasih dengan segala yang telah teman-teman berikan yang membuat saya lebih mengetahui arti perbedaan itu, karena kita berbeda, maka kita berbagi dan saling melengkapi.

Sebenarnya, masih banyak yang ingin saya tuliskan dalam catatan kecil ini, masih banyak sisi-sisi lain yang muncul selama kurang lebih tiga bulan itu, akan tetapi saya kadang tidak punya ide untuk menuangkannya dalam tulisan karena takut akan penyakit rindu terhadap suasana itu lagi. sisi yang belum terungkap: Intrenship dengan orang-orangnya yang berbeda karakter, Intrenship dengan programnya tentang isu-isu sosial dan budaya, Intrenship dengan tempatnya yang cukup sederhana, Intrenship dengan kedisiplinan dan akibatnya (punishment), Intrenship dengan kehidupan sosialitanya (Cinlok), Intrenship dengan segala keterbatasannya, Intrenship dengan segala perdebatan dan problematika yang ada, Intrenship dengan semangat maju mundurnya peserta, Intrenship di periode dua minggu terakhir, Intrenship di saat Ujian akhir. dan masih banyak sisi lain yang belum terkorek.

catatan: jika ada teman-teman yang ingin melanjutkan atau menulis sesuatu tentang Intrenship, cobalah memulainya walau hanya satu ungkapan kata

Tidak ada komentar: