Entri Populer

Jumat, 21 Oktober 2011

NILAI DARI CINTA


Setelah membaca sebuah novel yang berjudul "madre" saya tertarik dengan sebuah tulisan yang ada didalamnya, dimana tulisan itu mempertanyakan tentang arti dari Cinta, dan Tuhan.

Sekejap, aku sendiri tidak pernah mengetahui cinta itu apa, yang aku tau hanyalah sebuah "kata" yang entah asalnya dari mana. dalam kisah lain, CINTA bersama-sama dengan kesedihan, kegembiraan, kecantikan, kekayaan dan sebagainya. semuanya adalah benda abstrak yang berada dalam satu pulau kecil hidup secara berdampingan dengan damai. tetapi mereka semua berpisah oleh karena badai yang menimpa pulau itu. dan tak satupun yang bisa menolong CINTA, itu karena semua benda-benda abstrak itu memiliki alasan masing-masing untuk tidak menerima CINTA yang berada dalam kesulitan dan hampir tenggelam. 

Tetapi menurut aku, itu bukanlah awal dari kata CINTA itu, karena saat itu dia sudah mempunyai nama seperti halnya dengan kesedihan, kekayaan dan lainnya. lantas CINTA itu berasal dari mana? asal katanya apa? apakah dari bahasa sangsekerta atau bahasa latin yang bisa dideteksi kapan munculnya? itulah yang membuat CINTA tidak bisa di definisikan. tetapi ada sumber lain menyatakan bahwa Cinta itu berasal dari bahasa Arab seperti yang dijelaskan bahwa:

CINTA  jelas-jelas  dari bahasa Arab JUNINTA yg artinya  engkau tergila-gila.
JUNINTA ala alMAL=engkau tergila-gila pada harta
JUNINTA ala zeta    =engka tergia-gila pada zeta
JUNINTA alazzuhur =engkau tergila-gila pada bunga-bunga
Dari JUNINTA lalu mengalami perkembangan dialektis dan jadilah CINTA

Nah, jika memang secara Etimologi CINTA itu berasal dari bahasa Arab yang artinya "TERGILA-GILA", maka streotype yang sering muncul diantara kita bahwa CINTA itu adalah sesuatu yang baik, maka itu bisa dimentahkan dengan arti secara etimologi itu. karena "TERGILA-GILA" itu mempunya dua sisi arti yang sangat bertolak belakang, yaitu arti yang positif dan negatif, sehingga CINTA itu tidak selamanya positif.

Terus, jika jika memang CINTA itu "TERGILA-GILA", mengapa kita sering mengaikannya dengan "HATI" (baca:perasaan)?. padahal perasaan juga adalah salah satu benda abstrak yang juga tidak diketahui dan tidak bisa diukur secara akal sehat. apalagi terkadang orang yang merasa dirinya jatuh CINTA, disaat yang tidak terlalu lama juga merasa di sakiti dengan CINTA itu. sebenarnya adakah CINTA sejati itu? apakah ada CINTA yang selamanya dan tidak pernah kompromi atau berpihak pada alasan apa pun? 

Secara pribadi aku mengatakan TIDAK ada.

Alasannya sesuai yang dijelaskan sebelumnya, mulai dari benda-benda abstrak itu yang tidak ingin menerima CINTA hanya karena alasan-alasan. dan arti kata CINTA sendiri yang "TERGILA-GILA", itu menandakan bahwa CINTA itu ada karena suatu alasan. dan alasan itu bisa datang dari benda-benda abstrak itu sendiri dan yang paling banyak adalah dari benda konkrit. Jika alasan itu sudah tidak relevan lagi dengan perasaan dan juga akal sehat, maka perasaan CINTA itu akan hilang juga dengan sendirinya.

Terus mengapa CINTA terus ada? 
Dalam kisah berpisahnya benda-benda abstrak itu karena badai, memang tidak ada yang ingin menyelamatkan CINTA sampai dia hampir putus asa. Akan tetapi dalam sekejap, ada yang menyapa "Naiklah ke perahuku". dengan sekejap pula CINTA naik dan selamat dari badai, tidak jadi tenggelam. Hanya saja, CINTA sendiri tidak mengetahui siapa yang berhasil menolongnya itu. Konon, dari penjelasan penduduk pulau itu, CINTA pun mengetahui kalau ternyata yang menolongnya itu adalah WAKTU.

mengapa WAKTU? karena 
“HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU”.

Benda konkrit seperti manusia tidak bisa memberi ukuran seberapa besar NILAI dari CINTA itu

Mengapa aku menulis tentang CINTA saat ini, itu bukan karena aku sedang jatuh CINTA atau sedang patah hati karena CINTA, dalam kamus hidup aku, CINTA hanyalah bagian kecil dalam perjalanan hidup yang tumbuhnya karena suatu ALASAN, jika alasan itu sudah hilang sesuai dengan kodratnya, maka WAKTU lah yang akan menilai semuanya. 

ALASAN yang paling besar saat ini adalah AKU CINTA DENGAN KALIAN SEMUA, dan dengan keegoisan aku, jangan pernah bertanya "mengapa aku cinta kalian?". karena aku takut,dengan cepat WAKTU akan menilai CINTA kita dengan penilaian yang tidak aku harapkan, membuat yang abstrak dan yang konkrit itu menjadi BERPISAH. 

KARENA AKU CINTA, MAKA AKU INGIN SELALU BERSAMA.

Jakarta, 26 Agustus 2011

Tidak ada komentar: